Wanita yang tertekan cenderung mengalami obesitas

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa tekanan bertubi-tubi di dalam kehidupan wanita dapat membuatnya rentan mengalami obesitas.

Periset menemukan bahwa wanita usia menengah dan lebih tua, yang mengalami lebih banyak tekanan di dalam hidup, lebih cenderung mengalami obesitas dibandingkan wanita yang tidak mengalami stres. Demikian hasil penelitian yang dipresentasikan di pertemuan ilmiah oleh American Heart Association, di California, Amerika Serikat, awal November 2017, seperti dilansir livescience.com.

Temuan ini menunjukkan bahwa tekanan psikologis pada wanita tampaknya terkait dengan peningkatan kemungkinan obesitas, kata penulis studi Dr. Michelle Albert, direktur di Center for the Study of Adversity and Cardiovascular Disease, University of California, San Francisco, Amerika Serikat.

Tekanan psikologis bisa datang dari peristiwa traumatis, seperti kematian anak, kecelakaan atau penyakit yang mengancam jiwa, atau serangan fisik yang serius. Michelle mengatakan, stres juga bisa terjadi karena pengalaman negatif yang terjadi dalam lima tahun terakhir, seperti menganggur lebih dari tiga bulan, dirampok, atau dibobol.

“Stres dan obesitas dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung, namun sedikit yang diketahui tentang hubungan antara kejadian hidup yang penuh tekanan dan obesitas pada wanita,” kata Albert.

Jadi, untuk menyelidiki bagaimana kejadian stres dapat memengaruhi perubahan berat badan pada wanita, para peneliti melihat data yang dikumpulkan dari sekitar 22.000 wanita. Usia seluruh partisipan rata-rata 72 tahun.