Apakah olo, warna yang ditemukan peneliti lewat laser, benar-benar warna baru?
Selama hidup, kita mungkin sudah merasa melihat semua warna. Akan tetapi, para peneliti dari Universitas California dan Universitas Washington menemukan warna, yang barangkali belum pernah kita lihat.
Penelitian mereka diterbitkan jurnal Science Advances (April, 2025) bertajuk “Novel color via stimulation of individual photoreceptors at population scale.”
Dilansir dari Science Alert, mereka menggunakan teknologi yang dinamakan Oz vision system, yang dapat mengubah cara sinyal warna disalurkan dari sel mata ke otak. Pola aktivasi ini tidak mungkin dicapai dalam kondisi penglihatan alami. Metode ini bekerja dengan cara memancarkan sinar laser satu warna monokromatik—biasanya terlihat sebagai hijau—pada sel kerucut penangkap warna individual.
Biasanya, setiap warna yang kita lihat merangsang beberapa sel kerucut di retina—yang jumlahnya lebih dari enam juta. Manusia umumnya trikromat—memiliki tiga jenis sel kerucut yang berbeda pada mata. Maka, peka terhadap gelombang cahaya panjang (L), sedang (M), dan pendek (S) dalam spektrum tampak.
Kerucut L mengkhususkan pada warna merah, M pada warna hijau, dan S pada warna biru. Ketika sinyal-sinyal tersebut bertemu dan bergabung dalam perjalanan menuju otak, mereka membentuk spektrum warna yang kita kenal.