Cara dan syarat pawang hujan

Biasanya, pawang hujan menggunakan sejumlah cara dan syarat dari sang peminta bantuan.

Ilustrasi pawang hujan. Alinea.id/DebbieAlyw.

Kisah Rara cuma satu dari sekian banyak jasa pawang hujan dalam even besar di negeri ini. Semisal pawang hujan yang disewa demi kelancaran pertandingan tinju antara juara kelas berat asal Amerika Serikat Muhammad Ali melawan petinju Belanda, Rudi Lubbers di Stadion Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 1973.

Kala itu, promotor tinju Sumantri sempat ketar-ketir karena sehari sebelum adu jotos di atas ring, Pusat Meteorologi dan Geofisika—sekarang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)—meramalkan Jakarta akan diguyur hujan lokal.

Pertarungan yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu dikhawatirkan sepi penonton lantaran hujan. Untuk mengantisipasinya, Sumantri mendatangkan empat pawang, berasal dari Aceh, Banten, Jawa Timur, dan Maluku.

“Siapa yang akan menang dalam pertarungan antara ramalan ilmiah dan ramalan bawang-cabai nanti, tidak perlu diperdebatkan,” tulis Kompas, 20 Oktober 1973.

“Lebih baik para penonton berangkat dari rumah sambil menjinjing payung dan jas hujan.”