Eks WNI pendukung ISIS ditolak

Jika dipulangkan, Jokowi khawatir para pengikut ISIS itu bakal menimbulkan ancaman bagi stabilitas keamanan nasional. 

Pemerintah tolak pemulangan eks WNI pengikut ISIS di Suriah. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan


Saat ini, masih ada 689 WNI yang berada di kamp ISIS di Suriah. Namun, berbeda dengan puluhan WNI eks pengikut ISIS pada 2017, pemerintah memutuskan tidak akan membantu pemulangan mereka. Ratusan pengikut ISIS itu juga bakal dicegah jika masuk ke Indonesia. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menyebut ke-689 orang itu sudah bukan WNI lagi. Jika dipulangkan, Jokowi khawatir, para pengikut ISIS itu dapat menjadi ancaman bagi stabilitas keamanan nasional. 

"Oleh sebab itu, pemerintah tidak memiliki rencana untuk memulangkan orang-orang yang ada di sana, ISIS eks-WNI," kata Jokowi di Wisma Negara, Jakarta, Rabu (12/2).

Namun demikian, pemerintah masih membuka peluang memulangkan anak-anak berusia di bawah 10 tahun yang sudah tidak punya orangtua di Suriah. "Akan dipertimbangkan setiap kasus," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Anggota kelompok ahli Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT) Hamdi Muluk mengatakan langkah pemerintah sudah tepat. Menurut dia, pemerintah saat ini belum punya kemampuan teknis yang mumpuni untuk memilah para kombatan ISIS sehingga tidak mungkin memulangkan mereka.