Kepentingan Erick Thohir hingga Hary Tanoe di bisnis Telkom

Erick Thohir, Wahyu Trenggono, hingga Hary Tanoesoedibjo memiliki kepentingan bisnis yang sama dengan Telkom maupun Telkomsel.

Infografik Menteri BUMN Erick Thohir bikin gaduh di Telkom dan Telkomsel. Alinea.id/Oky Diaz Fajar

Sindiran Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menyoal kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang kurang moncer menimbulkan banyak respons di kalangan investor.

Erick ketika itu (12/2) menyebut bahwa Telkom sebagai induk terlalu bergantung kepada anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Nyaris 70% penghasilan Telkom, kata dia, disumbang oleh Telkomsel.

“Enak di Telkom, Telkomsel dividen, revenue Telkomsel digabung ke Telkom hampir 70%, mendingan enggak ada Telkom, mending Telkomsel langsung dimiliki Kementerian BUMN, dividennya jelas,” terang Erick seperti disadur Tempo.co di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).

Sebagian pihak menilai bahwa pernyataan Erick tidak pantas karena Telkom merupakan perusahaan publik yang setiap gerak-geriknya selalu menjadi sorotan investor. Dan sudah barang tentu, apa yang disampaikan Erick itu akan berdampak pada pergerakan harga saham Telkom di lantai bursa.

Di sisi berbeda, sindiran Erick kepada Telkom juga disinyalir syarat kepentingan bisnis. Seperti diketahui, pada April 2019 lalu, kakak kandung Erick Thohir, yakni Garibaldi ‘Boy’ Thohir telah menyuntikkan dana besar ke PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) melalui skema penyerapan saham hasil penerbatan saham baru (rights issue) perseroan senilai Rp47 triliun.