Kontroversi Gereja Unifikasi 

Gereja Unifikasi dikaitkan dengan pembunuhan terhadap Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.

Ilustrasi Gereja Unifikasi. Alinea.id/Enrico P.W

Gereja Unifikasi dikaitkan dengan pembunuhan terhadap Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Kepada media di Jepang, Tetsuya Yamagami, pembunuh Abe, mengaku menghabisi Abe karena menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi. Abe dikenal punya hubungan baik dengan lembaga keagamaan itu. 

Ashahi Shimbun melaporkan Yamagami membenci sekte itu karena bikin keluarganya berantakan. Ibu Yamagami ialah salah satu pengikut gereja itu. Ibu Yamagami dilaporkan mendonasikan sekitar 100 juta Yen kepada Gereja Unifikasi. Pada 2002, Ibu Yamagami mengumumkan kebangkrutan.

Gereja Unifikasi ialah sebutan lazim bagi Holy Spirit Association for the Unification of World Christianity (HSA-UCW). Organisasi didirikan oleh Moon Sun Myung di Seoul, Korea Selatan pada 1954. Sekitar tiga tahun berselang, cabang gereja di Jepang didirikan oleh Moon atas bantuan Nobusuke Kishi, kakek Abe. 

Di luar ajarannya yang kerap dianggap menyimpang, eksistensi Gereja Unifikasi mulai dipersoalkan di Jepang karena maraknya kasus-kasus permintaan donasi disertai kekerasan oleh utusan-utusan gereja. Pada dekade 1980-an, banyak pengikut yang mendadak jatuh miskin setelah mendonasikan sebagian besar hartanya untuk gereja. 

Hiroshi Yamaguchi, salah satu pengacara yang puluhan tahun mengadvokasi korban pemerasan Gereja Unifikasi, mengungkapkan praktik-praktik permintaan donasi semacam itu masih dijalankan oleh pihak gereja.