Mainan edukasi: Alat bantu pembelajaran di rumah

Mainan edukasi jadi alternatif untuk menjauhkan anak dari gawai sekaligus menjadi media pembelajaran.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Ketua Bidang Mainan Kayu Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI) Wiatna Riangsaputra mengatakan, sejak awal 2020 dampak wabah Covid-19 mulai menghantam industri mainan global. Hal yang sama terjadi pula pada sektor mainan kanak-kanak nusantara.

Winata bilang, anjloknya industri mainan anak diakibatkan oleh tidak adanya permintaan, baik dari konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Di saat yang sama, pabrik mainan lokal juga tak bisa melakukan produksi karena terkendala impor bahan baku. 

Padahal, sekitar 25% dari komponen mainan masih mengandalkan impor. Kondisi tersebut lantas membuat produksi mainan anak dalam negeri ikut terimbas hingga mengalami penurunan 10-15% dibandingkan produksi tahun 2019. Sedangkan untuk utilisasi industri, menurut data Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) hingga akhir Mei 2020 hanya tinggal 35%. 

“Mainan edukasi juga sebenarnya ikut terdampak,” ungkap Winata kepada Alinea.id, melalui sambungan telepon, Senin (19/7).

Alinea.id mengulas bisnis mainan edukasi kala pandemi dalam artikel ini.