Mengapa banyak pati TNI menganggur?

Salah satu pemicu menumpuknya pati TNI ini karena perubahan usia pensiun pati, dari usia 55 tahun menjadi 58 tahun.

Pos baru diungkapkan Jokowi untuk menjadi solusi banyaknya perwira tinggi yang menganggur. Alinea.id/Oky Diaz.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati ketika dihubungi pada Senin (27/5) mengatakan, membengkaknya jumlah pati TNI merupakan akumulasi persoalan penataan dalam tubuh institusi yang belum dikelola dengan baik.

Dihubungi terpisah, Wakil Direktur Imparsial Ghufron Mabruri melihat, sistem promosi karier bagi pati TNI menjadi salah satu penyebab membengkaknya jumlah jenderal nonjob. Sistem promosi, sebut Ghufron, perlu diperketat supaya bisa menekan jumlah pati, tanpa menghambat hak-hak anggota TNI untuk meraih jabatan.

Ghufron khawatir, solusi yang diambil pemerintah menambah 100 pos baru itu sekadar pendekatan jangka pendek. Menurut dia, selama masalah utama rekrutmen dan sistem promosi pati tak diperhatikan, masalah yang sama akan muncul kembali.

"Perbaikan harus menyeluruh. Tanpa menyelesaikan masalah lain, maka surplus jenderal akan terjadi. Perlu visi besar untuk menyelesaikan," ujar dia ketika dihubungi, Senin (27/2).