Perubahan pola konsumsi picu kiamat ritel

Sektor ritel kian terpuruk karena perubahan pola konsumsi masyarakat terutama di masa pandemi.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja, mengungkapkan, hingga akhir Oktober setidaknya ada 7 mal yang sudah dijual dan 1 mal ditutup. Selain itu, ada pula pusat perbelanjaan yang masih dalam proses penyelamatan atau ambil alih dalam penawaran.

Namun, dia bilang, cukup sulit menentukan berapa banyak mal dijual atau ditutup. Karena tidak semua pemilik pusat perbelanjaan akan melaporkan penjualan atau penutupan usahanya itu kepada asosiasi.

"Itu untuk pusat perbelanjaannya saja. Belum kalau ritelnya. Ini lebih banyak lagi," ujar dia, kepada Alinea.id, Sabtu (27/11).

Hal ini sejalan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat dan kondisi pandemi Covid-19. Alinea.id mengulas lesunya sektor ritel dalam artikel ini.