Spyware Pegasus

Pegasus, spyware bikinan NSO Group yang berbasis di Israel, terdeteksi telah memata-matai puluhan ribu nomor telepon seluler sejak 2016.

Ilustrasi spyware Pegasus. Alinea.id/Bagus Priyo

Pegasus, spyware bikinan NSO Group yang berbasis di Israel, terdeteksi telah memata-matai puluhan ribu nomor telepon seluler di berbagai belahan dunia sejak 2016. Itu terungkap dari hasil investigasi belasan media internasional, Forbidden Stories, dan Amnesty International yang dirilis beberapa pekan lalu. 

Dari hasil investigasi itu, ditemukan bahwa Pegasus telah digunakan untuk memata-matai jurnalis, aktivis hak asasi manusia, staf lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, tokoh politik, dan sejumlah pemimpin negara. 

Di ponsel, Pegasus bekerja "memanen" SMS, email, foto, video, nomor kontak, rekaman telepon, perbincangan di WhatsApp, data mikrofon aktif, data kamera aktif, dan data GPS. Pegasus ke ponsel target melalui pesan berisi tautan ke situs "jebakan" yang dikirim via SMS, iMessage, WhatsApp, dan aplikasi sejenis. 

The Pegasus Project menunjukkan Pegasus merupakan salah satu spyware tercanggih di dunia saat ini. Selain ponsel pintar berbasis Android, Pegasus juga mampu menginfeksi semua ponsel yang menggunakan sistem iOS teranyar. Selain itu, Pegasus juga diluncurkan dari menara-menara telekomunikasi yang telah dimanipulasi.