Kita belum merdeka dari pandemi

Kebijakan sejak awal lemah dan tidak menunjukkan niat dan implementasi yang kuat mengatasi Covid-19.

Didik J Rachbini

Refleksi terhadap kebijakan pemerintah utamanya pandemik memperlihatkan bahwa kita belum merdeka dari pandemi, yang menyerang rakyat dan bangsa ini. Refleksi kemerdekaan pada saat ini dengan perenungan lepas dan lebih mendalam menunjukkan bahwa pemerintah telah gagal mengendalikan pandemik, karena kebijakan sejak awal lemah dan tidak menunjukkan niat dan implementasi yang kuat mengatasi Covid-19.

Sejak awal pemerintah memberikan signal kebijakan membingungkan dan kacau sehingga disiplin dan barisan rakyat lengah, terbuka diserang Covid-19. Sehingga banyak wilayah masuk zona merah selama berbulan-bulan dan hampir seluruh wilayah Indonesia terjangkit Covid-19.

Akhirnya kebijakan mengatasi pandemik gagal, nasi sudah menjadi bubur, seperti terlihat perbandingan kasus harian yang terjangkit Covid-19 di Indonesia. Kasus penyebaran dan masyarakat yang terjangkit Covid-19 terus meningkat dari waktu ke waktu sebagai pertanda kegagalan kebijakan mengatasi masalah pokok ini.

Indonesia adalah negara yang terbelakang dalam hal kebijakan pandemi ini, terbukti dari hasil kebijakan yang nihil, kasus harian terus meningkat. Justru pemerintah yang menjadi pemicu peningkatan grafik kasus harian tersebut karena mengabaikan kontrol, kebijakan PSBB lemah, anggaran kesehatan tidak memadai, test Covid-19 sejak awal sedikit, prioritas di lapangan lebih pada ekonomi.

Padahal negara lain di ASEAN (Malaysia, Thailand, Vietnan) dan banyak negara lainnya sudah mampu mengendalikan masalah pokok Covid-19 ini. Kebijakan mengatasi pandemi di Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara tersebut, terlihat sangat buruk, seperti pada grafik di bawah ini.