Menyiapkan angkutan umum pada mudik Lebaran

Pemerintah berlomba memamerkan kesiapan infrastruktur transportasi yang bisa dinikmati pemudik. Seolah semua pemudik membawa mobil.

Djoko Setijowarno/dokumentasi pribadi

*Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata

Ada upaya menambah kapasitas jalan untuk pemudik yang menggunakan Tol Trans Jawa. Ruas tol Brebes Timur hingga Pemalang sepanjang 57,5 km dan ruas Ngawi-Wilangan 49,5 km. Ditambah lagi jalan nasional pantai selatan 1.405 kilometer. Jalur pantura (1.341 kilometer) yang sudah dikenal dan termasuk jalan terpadat lalu lintas juga siap digunakan. Selain masih dalam tahap penyelesaian, misal ruas Pemalang-Batang hingga Semarang (114,2 kilometer), Salatiga-Kartasura (32 km), Kartasura-Sragen-Ngawi (86 km) dan Wilangan-Kertosono (37,51 km), Pandaan-Malang (12,1 km).

Di saat musim mudik lebaran, pemerintah berlomba memamerkan kesiapan infrastruktur transportasi yang bisa dinikmati pemudik. Seolah semua pemudik membawa mobil, jadi disiapkan tanpa cela. Walaupun sebenarnya, kondisi infrastruktur yang dibangun tergesa-gesa biasanya kurang begitu kokoh. Setelah musim lebaran, banyak ruas-ruas jalan tol yang harus diperbaiki lagi. Yang penting saat mudik lebaran bisa digunakan.

Tapi jangan lupa. Sebagian besar pemudik menggunakan transportasi umum, entah pesawat terbang, kapal, bus atau kereta. Setibanya di daerah sering didapati tawaran transportasi umum lanjutan hingga tempat tinggal dengan tarif tinggi. 

Terminal, bandara, pelabuhan secara fisik sudah banyak yang bagus. Di Jateng yang sudah dibenahi Terminal Pemalang, Pekalongan, Bawen, Ir. Soekarno (Klaten), Cilacap dan Tirtonadi (Surakarta). Demikian pula di Jatim ada Terminal Purabaya (Surabaya), Arjosari (Malang), Kertenonegoro (Ngawi), Tuban, Kediri, Tulungagung, Pacitan.