Mengenang pemikiran Aristides Katoppo di era jurnalisme digital

Media tak akan mati bila jurnalis menghasilkan karya jurnalisme yang berdasarkan nalar, naluri, nurani, dan nyali.

Diskusi

Empat puluh hari setelah meninggalnya wartawan senior Aristides Katoppo, sejumlah sahabat mendiang mengadakan acara peringatan, Jumat lalu (8/11).

Ketua AJI Abdul Manan yang hadir dalam acara tersebut mengenang sosok Aristides atau Tidies sebagai wartawan dengan peranan yang panjang bagi jurnalisme Indonesia.

“Dengan mendirikan AJI, Tides ada dalam barisan wartawan yang peduli dan sangat panjang karyanya,” kata Abdul.

Tak hanya sebagai salah satu pendiri AJI, Tides dinilai mengembangkan akar jurnalisme yang berkualitas dalam zaman yang berubah.

Memasuki era jurnalisme digital, Abdul mencermati tantangan para jurnalis bergulat dalam tren clickbait. Hal itu dinilai sebagai kondisi tak bersahabat yang rentan menurunkan mutu pemberitaan.