Bandingkan isi Tabloid Indonesia Barokah dan Obor Rakyat

Pro-kontra terhadap kemunculan Tabloid Indonesia Barokah masih berlanjut serupa Obor Rakyat. Bagaimana isinya?

Tabloid Indonesia Barokah dan Obor Rakyat. / Mia-Alinea.id

Sejak beredar pada Desember 2018 lalu, tabloid Indonesia Barokah menimbulkan bermacam tanggapan. Sebagian pihak menyebut itu sebagai bentuk kampanye negatif yang berpotensi merugikan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. 

Kehadirannya pun membuatnya kerap dibandingkan dengan tabloid Obor Rakyat yang beredar pada masa pilpres 2014. Obor Rakyat telah dinyatakan melanggar kaidah jurnalistik dan ketentuan dalam Undang-Undang Pers.

Namun, pandangan lain mencuat. Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargen menyampaikan hasil analisisnya terhadap isi tabloid yang dinyatakan bukan produk jurnalistik oleh Dewan Pers itu. 

Dalam diskusi Merawat Keindonesiaan bertajuk bertajuk Indonesia Barokah dan Perang Melawan Hoaks?, Sabtu (2/2), Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mendorong agar tabloid tersebut dapat diteruskan penerbitannya.

Boni mengatakan, Indonesia Barokah merupakan refleksi kemarahan masyarakat terhadap segala bentuk hoaks politik yang berkembang selama ini. Menurutnya, substansi isi artikel dan berita yang termuat dalam Indonesia Barokah sudah teruji kebenarannya. Khususnya, berita-berita yang bermaksud mengungkap fakta di balik kabar bohong yang kerap ditujukan menyerang Presiden Joko Widodo.