Cara buzzer bekerja dan alarm bahaya di baliknya

Buzzer dibutuhkan oleh politisi untuk menggiring opini publik.

Buzzer dibutuhkan politisi untuk membuat opini publik. Alinea.id/Oky Diaz.

“Pilpres kemarin itu sangat terlihat, bagaimana orang bisa mudah sekali terpancing karena media sosial,” kata Ronald—bukan nama sebenarnya—mantan buzzer pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, saat berbincang dengan Alinea.id di Jakarta, Selasa (8/10).

Sebagai seorang pendengung alias buzzer, Ronald tentu punya tugas yang diemban. Ia mengatakan, dirinya menjadi penangkal serangan isu yang dilancarkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yang menjadi satu-satunya lawan Jokowi-Ma’ruf dalam perhelatan Pilpres 2019.

“Caranya, saya memberi narasi positif yang berkaitan dengan Jokowi-Ma’ruf,” ujarnya.

Bila cara itu tak dilakukan, Ronald khawatir publik bakal menelan mentah-mentah isu yang dilancarkan kubu Prabowo-Sandi.

Ronald mengaku, bekerja tak sendirian. Timnya, kata dia, berjumlah 150-200 orang. Masing-masing orang punya puluhan akun media sosial, yang bisa dimanfaatkan untuk meramaikan tagar di media sosial.