Helmy Yahya bantah konten TVRI didominasi program asing

Menurut Helmy, acara di TVRI yang berasal dari luar negeri tidak sampai 10%.

Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya menunjukkan surat pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta. Antara Foto

Mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya, membantah konten yang tayang di TVRI lebih banyak didominasi oleh program asing. Menurutnya, acara di TVRI yang berasal dari luar negeri tidak sampai 10% dari total durasi nasional yang mencapai 8.000 jam.

Angka itu, lanjut Helmy, belum ditambah dengan jam tayang dari 30 stasiun TVRI yang berada di sejumlah daerah yang tersebar hingga Papua Barat. Helmy menerangkan stasiun daerah tersebut setiap harinya mengalokasikan empat jam untuk muatan lokal.

“Empat jam saya kalikan dengan 365 (hari), saya kalikan dengan 30 stasiun itu dapat 42 ribu jam," kata Helmy dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).

Dalam program itu, kata dia, semuanya bermuatan kedaerahan. Helmy membeberkan melalui kebijakannya itu pihaknya mengangkat budaya lokal, bahasa daerah, pendidikan, serta memberikan informasi kepada masyarakat. "Semuanya program lokal. Kami mengangkat lokal, budaya, bahasa daerah, pendidikan (dan) informasi," ujar dia.

Sebelum dipecat sebagai dirut, Helmy Yahya mengaku banyak melakukan terobosan di TVRI. Salah satunya pada sektor keuangan di televisi pelat merah tersebut yang kini dinilai menjadi lebih rapi. Itu terbukti dari penilaian laporan keuangan Badan Pengawas Keuangan (BPK) yang mendapat status Wajar Tanpa Pengecualian.