Ikhtiar mencapai budaya K3 melalui liputan baru di Indonesia

Diketahui, pandemi Covid-19 menyadarkan betapa K3 menjadi sistem dan budaya semakin relevan.

ilustrasi. Istimewa

Anugerah Karya Jurnalistik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Masa Pandemi COVID-19 diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan International Labour Organization i(ILO). Antusiasme jurnalis atas kompetisi ini cukup besar karena ada 124 artikel yang terbit di media cetak dan online serta 91 karya foto telah dinilai oleh dewan juri.

"ILO dan AJI Indonesia meluncurkan kompetisi sejak 14 Desember tahun lalu untuk mendorong pelaporan yang luas dan berkualitas dari isu yang dikeluarkan dan untuk mendukung pencapaian budaya keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia melalui liputan baru," kata Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto.

Ditambahkannya, kompetisi ini juga mencakup alasan ILO berinteraksi dengan jurnalis untuk meningkatkan kesadaran mengenai kebutuhan mendesak akan perlindungan berkelanjutan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, terutama selama Covid-19.

"Memastikan kesiapsiagaan dan respons yang lebih baik terhadap perlindungan masa depan untuk krisis kesehatan yang mempengaruhi dunia kerja melalui budaya keselamatan dan kesehatan preventif yang solid," ujarnya.

Diketahui, pandemi Covid-19 menyadarkan betapa K3 menjadi sistem dan budaya semakin relevan. Dengan K3, maka kecelakaan kerja, cedera, penyakit, bahkan kematian bisa dicegah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 19 juta pekerja di Indonesia terdampak Covid-19. Karena itu, perlu sosialisasi lebih luas K3 dan hal ini menjadi salah satu alasan diadakannya kompetisi karya jurnalistik K3 pada masa pandemi Covid-19.