Internet, IT, dan medsos seperti pisau bermata tiga

Menurut Okky, kalau seseorang memarahi orang lain secara face-to-face, paling-paling hari itu saja kedua orang itu bersama.

ilustrasi. foto Pixabay

Geliat media sosial dan dunia jurnalistik hari ini mewarnai rangkaian Dies Natalis 31 tahun Prapala Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS), Jumat (1/7).

Sebenarnya medsos bukan media massa. Jadi, seharusnya kiat yang dipegang ialah "saring before sharing", bahkan sebelum menerima konten di media online juga. Orang perlu menyaring konten yang diterima pertama kali. Setelah menyaringnya, kemudian memutuskan konten itu dibagikan kepada orang lain atau tidak perlu disebarkan.

Contohnya, pada tahun 2019, ketika hasil pemilu diumumkan begitu cepat, ternyata bukan hasil yang sebenarnya. Saat itu, akses internet dibatasi pemerintah dengan asumsi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Itu salah satu upaya pemerintah agar kejadian terburuk tidak terjadi.

"Internet, IT (Information Technology), dan media sosial itu seperti pisau bermata tiga. Pertama, bisa melukai orang lain. Anda bisa melakukan apapun melalui teknologi ini. Mungkin bisa mem-bully orang atau memberi info hoaks, dan sebagainya. Itu bisa melukai orang, bahkan lukanya medsos itu lebih dalam dibandingkan kalau ketemu secara nyata," kata Okky Tri Hutomo, pengamat sosial media dan pakar IT.

Menurut Okky, kalau seseorang memarahi orang lain secara face-to-face, paling-paling hari itu saja kedua orang itu bersama. "Tapi kalau Anda membuat sakit hati orang di medsos, yang membaca banyak, yang membagikan juga banyak, maka di situlah Anda mengalami proses yang luar biasa terganggu," tambahnya.