Jurnalisme Bari Muchtar, dari radio di Belanda hingga radio live di Facebook

Reputasinya apik di jaringan radio dan televisi yang memproduksi dan mentransmisikan program untuk audiens internasional.

Bari Muchtar. foto dok pribadi

Tamat sebagai sarjana muda di Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah cabang Lahat, bersama tiga mahasiswa lain, Bari Muchtar menyabet beasiswa ke Universitas Al Azhar. Sudah tulisan nasibnya, di ibu kota Mesir itulah titik awal hidupnya kemudian mengglobal.

Tiba di Mesir, dia belum bisa langsung masuk kuliah di Kairo. Dewan Lajnah di Universitas Al Azhar memeriksa berkas pendaftaran mahasiswa tidak mengakui gelar BA (Bachelor of Arts, sarjana muda) yang telah dia tamatkan.

"Dewan ini bersidang dua tahun sekali, jadi saya harus menunggu agak lama juga baru kemudian diterima," ujar Bari melalui telepon kepada Alinea.id, Kamis (1/7).

Dia bahkan harus mundur setahun sebelum seterusnya menempuh pendidikan lanjutan. Kuliahnya pun memanjang sampai empat tahun demi meraih gelar Licence (LC).

"Sekarang jadinya saya menekuni bidang agama, turut mengajar juga, karena latar belakang pendidikan itu," katanya.