Meneladani sifat kenabian melalui jurnalisme profetik

Jurnalisme profetik lebih mengedepankan karya yang menyejukkan, mencerdaskan, dan melahirkan optimisme publik dengan dilandasi keimanan.

ilustrasi. foto istimewa

Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) telah menggelar seminar luring tentang jurnalisme profetik di Auditorium KH Ahmad Dahlan UMB awal pekan ini. Melalui jurnalisme profetik, diharapkan para mahasiswa ketika berkecimpung dalam dunia jurnalistik bisa menghasilkan karya yang menyejukkan bagi pembaca atau pemirsa.

Praktisi Media, Heri Ruslan selaku Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika turut menjadi narasumber dalam kegiatan seminar ini dalam momen Hari Pers Nasional 2022 yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi UMB.

"Diakui atau tidak, hari ini sesuai dengan refleksi pers pada Hari Pers Nasional kemarin, pers kita masih menghadapi berbagai masalah. Pertama, kita masih terjebak pada sistem clickbait. Ada manipulasi dan pembohongan terhadap publik dalam judul-judul berita online kita," kata Heri.

Jurnalisme profetik lebih mengedepankan karya yang menyejukkan, mencerdaskan, dan melahirkan optimisme publik dengan dilandasi keimanan. Bukan membuat publik menjadi takut dan pesimis. Genre jurnalisme ini merupakan hal baru yang akan menjadi cikal-bakal bahan ajar di UMB sebagai ciri khas ilmu komunikasi di kampus tersebut.

Para praktisi media sangat berharap jurnalisme profetik ini dapat diterapkan di dunia pendidikan sehingga bisa menciptakan iklim pers yang lebih baik.