sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Meneladani sifat kenabian melalui jurnalisme profetik

Jurnalisme profetik lebih mengedepankan karya yang menyejukkan, mencerdaskan, dan melahirkan optimisme publik dengan dilandasi keimanan.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 18 Feb 2022 20:20 WIB
Meneladani sifat kenabian melalui jurnalisme profetik

Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) telah menggelar seminar luring tentang jurnalisme profetik di Auditorium KH Ahmad Dahlan UMB awal pekan ini. Melalui jurnalisme profetik, diharapkan para mahasiswa ketika berkecimpung dalam dunia jurnalistik bisa menghasilkan karya yang menyejukkan bagi pembaca atau pemirsa.

Praktisi Media, Heri Ruslan selaku Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika turut menjadi narasumber dalam kegiatan seminar ini dalam momen Hari Pers Nasional 2022 yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi UMB.

"Diakui atau tidak, hari ini sesuai dengan refleksi pers pada Hari Pers Nasional kemarin, pers kita masih menghadapi berbagai masalah. Pertama, kita masih terjebak pada sistem clickbait. Ada manipulasi dan pembohongan terhadap publik dalam judul-judul berita online kita," kata Heri.

Jurnalisme profetik lebih mengedepankan karya yang menyejukkan, mencerdaskan, dan melahirkan optimisme publik dengan dilandasi keimanan. Bukan membuat publik menjadi takut dan pesimis. Genre jurnalisme ini merupakan hal baru yang akan menjadi cikal-bakal bahan ajar di UMB sebagai ciri khas ilmu komunikasi di kampus tersebut.

Para praktisi media sangat berharap jurnalisme profetik ini dapat diterapkan di dunia pendidikan sehingga bisa menciptakan iklim pers yang lebih baik.

"Jurnalisme profetik ini didasari dari kebutuhan untuk memenuhi ketersambungan antara visi Prodi dan visi universitas. Visi universitasnya 'Islamic Technopreneurial University'. Jadi dari sisi islaminya universitas kita ingin ada kekhasan dari Prodi Ilmu Komunikasi dibandingkan prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi lain. Akhirnya muncullah ide agar peminatan jurnalistik di sini harus berbeda dengan yang lain, ada keunikan tersendiri, maka kita mengetengahkan jurnalisme profetik," kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bandung Euis Evi Puspitasari.

Terobosan baru ini diharapkan mampu mengubah iklim dunia jurnalistik menjadi jurnalisme damai dan mencerahkan.

"Dari hiruk-pikuknya lalu lintas informasi hari-hari ini, ditambah keriuhan media sosial yang luar biasa masif, yang kita tawarkan jurnalisme yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Yang bukan saja menyebarluaskan informasi, bukan hanya memberikan manfaat secara praktis, tapi juga mendorong ke arah kehidupan yang lebih baik menuju masyarakat yang adil, egaliter, yang madani," kata wartawan senior Arief Permana.

Sponsored

Heri Ruslan mengatakan bahwa ruang lingkup pers saat ini masih terjebak dalam berita clickbait yang cenderung memanipulasi. Ia mengatakan, perlu adanya jurnalisme profetik untuk memunculkan good journalism. Salah satunya dengan menggelar Uji Kompetensi Wartawan.

"Para pemimpin redaksi menganggap bahwa kita perlu kembali kepada kode etik. Itu artinya bahwa selama ini ada kode etik yang longgar, ada kode etik yang tidak dijalankan secara patuh, misalkan oleh beberapa insan pers sehingga kemudian muncullah gagasan para pemimpin redaksi melalui Forum Pemred untuk menciptakan good journalism," cetus Heri.

Menurut Heri, kalau mau mewujudkan good journalism, maka jurnalisme profetik adalah salah satu solusinya. Karena dengan jurnalisme profetik, seorang wartawan, seorang pengelola media massa maupun jurnalisme media massa, akan menerapkan empat pilar dari sifat-sifat kenabian. Ada sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh.

Seminar ini disambut antusias para peserta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung.

"Seminar jurnalisme profetik di UMB ini membuka wawasan baru dan terutama juga akan menjadi salah satu mata kuliah. Semoga di UMB terwujud mata kuliahnya. Ini sangat bagus untuk pembekalan diri untuk individu sebagai sarana jurnalistik," kata mahasiswi Jesika Sheril Alimansyah.

Berita Lainnya
×
tekid