Mengukuhkan jurnalisme empati dari perspektif gender

FJPI adalah Forum Jurnalis Perempuan Indonesia, berdiri di Medan, Sumatra Utara, tahun 2007.

ilustrasi. foto shutterstock

Jurnalis perempuan berupaya menegakkan jurnalisme responsif gender. Sajian pemberitaan diupayakan kalau bisa memihak pada keadilan atas perempuan. Misalnya, pada kasus kekerasan seksual yang menimpa perempuan (perempuan sering menjadi korban kekerasan seksual), diupayakan untuk memberikan pendidikan sehingga mampu memberitakan ihwal tersebut dengan perspektif korban. Memihak kepada korban yang rata-rata adalah perempuan dan anak.

"Tidak semua orang punya perspektif gender. Di FJPI kita berusaha untuk memberikan pemahaman, sehingga berita-berita yang ada di media itu lebih ramah terhadap perempuan dan anak. Di media, banyak sekali berita yang menyudutkan korban," kata Sekretaris Jenderal Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Khairiah Lubis dalam tayangan Parintal Official Channel, pekan lalu.

Dipandu Erna Girsang, episode podcast membahas seputar kinerja jurnalis perempuan, pemberitaan tentang kekerasan seksual, dan jurnalisme empati yang menjadi salah satu agenda kampanye FJPI. Apa sebenarnya jurnalisme empati dan bagaimana seharusnya media memproduksi berita yang mengedukasi dan mengispirasi agar bisa menjadi contoh yang mendidik masyarakat.

Menurut Khairiah, FJPI adalah Forum Jurnalis Perempuan Indonesia, berdiri di Medan, Sumatra Utara, tahun 2007. Karena semangat untuk berkolaborasi, sekarang sudah ada cabang di 12 provinsi di Indonesia. Awalnya dulu bernama FJPSU (Forum Jurnalis Perempuan Sumatra Utara). Akhirnya di tahun 2017 pada Hari Pers Nasional di Padang, FJPI mendapat kesempatan berkegiatan sehingga dapat mengajak para jurnalis perempuan untuk bergabung dan membentuk tiga cabang di Riau, Sumatra Barat, dan Jambi. Pada 2018 kemudian mengukuhkan diri sebagai FJPI.

"Kita ingin saling memotivasi, meningkatkan kapasitas untuk jurnalis perempuan di Indonesia, karena kita kurang mendapatkan akses pelatihan, jadi bersinergi untuk saling menguatkan dengan berhimpun di FJPI," ujar Khairiah Lubis, yang aktivitas sehari-harinya produser DAAI TV Medan.