Penting dan genting, media sosial dalam karya jurnalis

Pemuatan infografis yang berbasis pada pemanfaatan big data adalah cara untuk memaksimalkan isi dan fungsi pemberitaan agar semakin lengkap.

Penting dan genting, media sosial dalam karya jurnalis./ilustrasi Pexels

Jurnalisme di era digital dituntut untuk dapat memberitakan informasi akurat dan lengkap bagi kebutuhan publik. Produksi berita pun tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan media sosial dan penggunaannya yang masif di masyarakat.

“Jika kita tidak memproduksi informasi secara komprehensif, kita tak akan mampu menjalankan berita yang bersifat mendalam dan investigatif,” kata Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan pada peringatan ulang tahun ke-25 AJI, Rabu (7/8).

Saat ini, kata Abdul, media massa telah beralih ke ranah digital yang bertumpu pada platform daring. Dia menyebutkan, rata-rata terdapat 70 media daring pada satu provinsi atau total sekitar 3.000 media online di seluruh Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan digital yang pesat, media sosial pun tidak dapat dimungkiri memberi dampak bagi fungsi produksi dan distribusi berita.

Hal ini, menurut Direktur The International Federation of Journalist (IFJ) Asia Pacific Jane Worthington dipengaruhi pemanfaatan ponsel pintar telah melekat dengan gaya hidup masyarakat, tak terkecuali para jurnalis.