290 jiwa korban banjir Lebak merana

Lebih dari sebulan masih tinggal di tenda pengungsian. Kondisinya pun memprihatinkan.

Sejumlah warga beraktifitas di dalam tenda pengungsian di Kampung Susukan, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/1/2020). Foto Antara/M. Bagus Khoirunas

Korban banjir bandang di Kampung Seupang, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, hingga hari ini (Rabu, 5/2) masih tinggal di tenda pengungsian. Padahal, bencana pada awal 2020 sudah reda sejak beberapa pekan lalu.

"Pascabanjir hingga berakhirnya masa tanggap darurat, belum mengetahui nasib ke depan," ucap seorang pengungsi, Alamat (55), beberapa saat lalu. Sebanyak 290 jiwa atau 70 kepala keluarga (KK) masih tinggal di pengungsian.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menetapkan status tanggap darurat. Sejak terjadi banjir bandang dan longsor. Berakhir 28 Januari 2020. Sehari berselang hingga empat bulan, masuk masa pemulihan atau transisi.

Beberapa hal dikerjakan selama periode itu. Seperti perbaikan infrastruktur serta menyiapkan dan mengeksekusi hunian tetap untuk merelokasi warga. Berdasarkan data pemkab, sebanyak 917 rumah bakal dipindah.

Para pengungsi, ungkap Alamat, kini hanya mendambakan hunian sementara (huntara). Lantaran kondisi di tenda-tenda pengusungsian memprihatinkan: Kebocoran dan kedinginan kala hujan turun. Pun kepanasan saat siang.