38.127 warga Banten menderita TBC 

Data dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit tuberkulosis bisa mencapai Rp136,7 miliar

Sumber: tbindonesia.or.id

Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat sebanyak 38.127 warga Banten menderita Tubercle Bacillus (TBC). Data ini berdasarkan data yang terlaporkan melalui website sistem informasi tuberkulosis terpadu dan penyisiran kasus di rumah sakit.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten M Yusuf mengatakan penyakit TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan kasus terbanyak di dunia setelah India dan China.

Sebagai bentuk komitmen Pemprov Banten terhadap peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam pengendalian tuberculosis, Gubernur Banten pada 13 Mei 2018 lalu telah mencanangkan Gerakan Banten Eliminasi Tuberkulosis melalui Temukan Obati Sampai Sembuh Bersama. 

“Gerakan ini meliputi pencarian terduga penderita TBC secara pasif, aktif, intensif dan masif oleh seluruh OPD dan komponen masyarakat Banten, diperiksa laboratorium dan klinis, diobati dan dipantau sampai sembuh. Disusul dengan terbitnya instruksi gubernur (Ingub) tentang gerakan Banten eliminasi TBC,” terang Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (21/3).

Pemprov Banten mengklaim telah berperan aktif dalam penanggulangan penyakit ini. Baik dari upaya promotif, preventif bahkan kuratif atau pengobatan. Namun agar lebih optimal, diperlukan kerja sama semua pihak agar masyarakat tidak tertular TBC dan penderita TBC bisa mendapat pengobatan yang bermutu sampai sembuh.