41% warga tolak vaksinasi Covid-19, sosialisasi tak optimal

Komisi IX DPR meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi vaksinasi Covid-19 lantaran masih ada 41% warga yang menolak diimunisasi.

Simulasi program vaksinasi Covid-19 Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jabar, Senin (16/11/2020). Dokumentasi Pemkot Bogor

Upaya pemerintah melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 dianggap belum optimal. Pangkalnya, merujuk survei Indikator Politik Indonesia (IPI), sekitar 41% responden menolak diimunisasi.

"Berarti yang kemarin-kemarin ini dikampanyekan oleh pemerintah itu belum masuk sepunuhnya, belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat. Makanya, mereka (yang menolak) tadi takut, enggak mau divaksin," kata Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangannya, Senin (22/2).

Karenanya, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta pemerintah terus menggencarkan sosialisasi vaksinasi Covid-19. "Secara luas dan masif kepada masyarakat."

Bagi Saleh, sosialisasi vaksin itu berperan penting agar masyarakat memahami dan meyakini untuk berpartisipasi. Apalagi, anggaran yang digelontorkan tergolong besar.

"Ini penting sekali, loh, orang ikut vaksinasi ini karena jumlah anggaran untuk vaksinasi itu besar. Terakhir Menkes paparan di Komisi IX, angkanya mencapai Rp134 triliun sekian. Jadi, angka itu untuk vaksinasi dan seluruh hal yang berkaitan dengan itu. Luar biasa besarnya," tuturnya.