566 desa di Jatim alami kekeringan kritis

Warga mengandalkan support air dari pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari.

Waduk Joto di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, alami kekeringan, Kamis (10/10).AntaraFoto

Musim kemarau panjang membuat 566 desa di Jawa Timur mengalami kekeringan kritis. Akibatnya masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono, mengatakan, 566 desa yang mengalami kekeringan kritis karena sumber air sangat terbatas, sehingga warga mengandalkan support air dari pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari.

"Persediaan air orang perhari kurang dari 10 liter. Sementara untuk mendapatkan air lokasinya jauh, sekitar tiga kilometer dari sumber air," ujar Suban saat dikonfirmasi Senin (28/10).

Beberapa daerah yang mengalami kekeringan di antaranya Kabupaten Magetan, Tulungagung, Bojonegoro, Pacitan, Tuban, Lamongan, Tuban, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Sementara yang mengalami kekeringan kritis yakni Lumajang, Bondowoso, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi.

Untuk memenuhi kebutuhan air, BPBD Jatim terus melakukan pembagian air ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan kritis. Mobil tangki setiap hari dioperasikan menyuplai air bersih, untuk mengisi tandon air yang sudah disiapkan.