80% anak Indonesia kekurangan DHA

Hasil ini sungguh mengejutkan lantaran kekurangan asupan Omega 3 dan DHA bisa berbahaya dalam jangka menengah dan panjang.

Pengungsi anak korban bencana gempa dan likuifaksi bermain dan belajar bersama sejumlah relawan di Kamp Pengungsian Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (3/1)./AntaraFoto

Lebih dari 80% anak Indonesia terbukti kekurangan DHA, yakni salah satu unsur gizi yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kecerdasan anak.

Pakar gizi Ahmad Sulaeman yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengaku terlibat langsung dalam penelitian para pakar tersebut.

Hasil penelitian juga telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition (2016) berjudul "Intake of essential fatty acids in Indonesia children: secondary analysis of data from a nationally representative survey".

"Kurangnya asupan asam lemak esensial khususnya DHA harus menjadi perhatian bersama karena zat tersebut penting dan krusial untuk mempengaruhi kondisi fisik dan kepintaran anak," katanya.

Penelitian yang dilakukan berdasar dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 itu, menemukan bahwa 8 dari 10 anak usia sekolah Indonesia yang berumur 4-12 tahun kekurangan nutrisi otak, sebab hanya mendapatkan sedikit asupan asam lemak esesial (Essential Fatty Acid) khususnya asupan DHA dan Omega 3. Asam Lemak Esensial (EFA) sendiri merupakan kelompok asam lemak yang penting bagi kesehatan manusia dan harus tercukupi dari asupan makanan.