sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

80% anak Indonesia kekurangan DHA

Hasil ini sungguh mengejutkan lantaran kekurangan asupan Omega 3 dan DHA bisa berbahaya dalam jangka menengah dan panjang.

Hermansah
Hermansah Minggu, 27 Jan 2019 23:17 WIB
80% anak Indonesia kekurangan DHA

Lebih dari 80% anak Indonesia terbukti kekurangan DHA, yakni salah satu unsur gizi yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kecerdasan anak.

Pakar gizi Ahmad Sulaeman yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengaku terlibat langsung dalam penelitian para pakar tersebut.

Hasil penelitian juga telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition (2016) berjudul "Intake of essential fatty acids in Indonesia children: secondary analysis of data from a nationally representative survey".

"Kurangnya asupan asam lemak esensial khususnya DHA harus menjadi perhatian bersama karena zat tersebut penting dan krusial untuk mempengaruhi kondisi fisik dan kepintaran anak," katanya.

Penelitian yang dilakukan berdasar dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 itu, menemukan bahwa 8 dari 10 anak usia sekolah Indonesia yang berumur 4-12 tahun kekurangan nutrisi otak, sebab hanya mendapatkan sedikit asupan asam lemak esesial (Essential Fatty Acid) khususnya asupan DHA dan Omega 3. Asam Lemak Esensial (EFA) sendiri merupakan kelompok asam lemak yang penting bagi kesehatan manusia dan harus tercukupi dari asupan makanan.

Hasil ini sungguh mengejutkan lantaran kekurangan asupan Omega 3 dan DHA bisa berbahaya dalam jangka menengah dan panjang. "Kondisi ini bisa berdampak pada masa depan anak di antaranya anak kurang pintar, tumbuh tak sempurna, kekebalan tubuh melemah, kulit mengalami kekeringan, pandangan kabur, hingga perubahan emosi yang bisa membuat prestasi anak di sekolah menurun," katanya.

DHA dan Omega 3 sangat bermanfaat dalam perkembangan sistem saraf, pembentukan membran sel sehat, dan produksi hormon seperti yang bertanggung jawab dalam mengatur tekanan darah, viskositas darah, vasokonstriksi, serta respons imun, dan inflamasi.

"Pemenuhan gizi, terutama makanan dengan kandungan Omega 3 dan DHA yang cukup dapat memengaruhi masa depan bangsa Indonesia dan anak-anak kita saat dewasa kelak," ujar Ahmad Sulaeman.

Sponsored

Oleh karena itu, Ahmad Sulaeman mengajak masyarakat, praktisi gizi dan kesehatan untuk lebih aktif dalam mempromosikan asupan pangan dengan kandungan DHA yang memadai.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia dalam setiap harinya untuk anak berusia 4-9 tahun harus mengkonsumsi Omega 3 sebesar 0,9 gram. Sedangkan mereka yang berusia 10-12 tahun untuk laki-laki sebesar 1,2 gram dan perempuan sebesar 1,0 gram.

"Untuk DHA, perharinya setiap anak harus mendapatkan asupan sebesar 100-118 mg," ujar Ahmad Sulaeman.

Fakta bahwa 8 dari 10 anak Indonesia kekurangan DHA patut menjadi keprihatinan bersama. Upaya untuk memenuhi kebutuhan DHA dalam makanan anak harus menjadi prioritas orang tua dan keluarga Indonesia. DHA masih diperlukan walau anak telah berusia lebih dari dua tahun.

"Baik DHA maupun EPA yang merupakan Omega 3 paling banyak didapatkan dari ikan, seperti ikan salmon dan lemuru alias sardin. Dengan anjuran porsi untuk anak EPA 100-118 mg/hari dan DHA 100-118 mg/hari. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari FAO dan WHO," jelas dia.

Dewasa ini, ada sekitar 33 juta anak usia 0-6 tahun di Tanah Air yang kelak akan menjadi tiang peyangga masa depan bangsa dalam menghadapi era Indonesia emas pada 2045. (ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid