Hendardi: Agenda reformasi Polri dalam waktu yang cukup lama telah mati suri

Gerak perbaikan Polri selama ini lebih bergantung pada kepemimpinan Kapolri yang menjabat tanpa desain holistik dan berkelanjutan. 

Ketua SETARA Institute, Hendardi. Foto Dok

Ketua SETARA Institute Hendardi, mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk segera berbenah selepas perkara penembakan terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J ini usai. Pembenahan dapat dilakukan dengan menyusun langkah lanjutan sebagai bentuk agenda reformasi Polri.

Agenda reformasi Polri dalam waktu yang cukup lama telah mati suri dan kehilangan arah. Gerak perbaikan Polri selama ini lebih bergantung pada kepemimpinan Kapolri yang menjabat tanpa desain holistik dan berkelanjutan. 

“Segera setelah semua langkah presisi dilakukan Kapolri dalam merespon prahara di tubuh Polri, tugas mendesak Kapolri adalah menyusun langkah-langkah strategis lanjutan sebagai agenda reformasi Polri,” kata Hendardi dalam keterangan, Kamis (25/8).

Hendardi menyebut, reformasi Polri semata-mata mengandalkan aturan-aturan internal Polri yang daya ikat, tingkat kepatuhan dan akuntabilitas kinerjanya sulit diukur dan sulit diakses oleh publik. Jika dilacak, baik pemerintah maupun DPR sebagai lawmakers dan juga mitra Polri, tidak ditemukan produk kebijakan yang menggambarkan desain reformasi Polri itu. 

Menurutnya, dengan cakupan mandat yang sangat luas, menyusun detail agenda reformasi Polri adalah kebutuhan aktual. Sehingga beberapa fakta dan dugaan tentang masalah-masalah di tubuh Polri, serta aspirasi publik agar Polri lebih akuntabel bisa terjawab.