AMN diharapkan jadi tempat kaderisasi pemimpin masa depan

Benny berharap pemerintah bisa membuat program serupa lebih banyak. Tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga di level SMA.

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, Jatim. Dokumentasi Pemprov Jatim

Pemimpin masa depan Indonesia diharapkan bisa memahami dan mengelola perbedaan. Pangkalnya, keberagaman budaya, etnis, dan bahasa merupakan kekayaan yang seharusnya menjadi modal penting bagi bangsa.

Untuk bisa mengelola segala perbedaan, masyarakat harus mendapatkan pemahaman, setidaknya sejak usia remaja. Pembangunan sarana, seperti Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN), diyakini mendukung generasi muda saling mengenal perbedaan satu sama lain.

"Memang urgensi kita sebagai bangsa majemuk adalah memerlukan sarana. Asrama Mahasiswa Nusantara bisa sebagai tempat kaderisasi pemimpin masa depan yang melihat perbedaan justru yang menyatukan kita sebagai bangsa," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo, Kamis (1/12).

Benny menilai, AMN layak disebut tempat kaderisasi pemimpin masa depan karena mahasiswa di sana terdiri multietnis dan budaya. Mereka beraktivitas bersama sehingga bisa mengalami perbedaan dalam kehidupan secara langsung.

"Itu sangat penting untuk pembangunan bangsa di masa depan. Dari mahasiswa sudah menerima perbedaan. Ini satu pendidikan yang baik agar generasi kita bisa beradaptasi," ujarnya.