Andang Bachtiar: Bencana mengintai ibu kota baru

Selain krisis air bersih, kawasan Penajam Paser Utara yang telah resmi jadi calon ibu kota baru rawan bencana kebakaran dan longsor.

Anggota Dewan Pengawas Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar. /Foto dok. pribadi/Alinea.id/Oky Diaz

Kawasan Panajam Paser Utara bukan daerah asing bagi Andang Bachtiar. Sejak 1984, lulusan Program Studi Teknik Geologi  Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sudah meneliti ragam jenis struktur geologi di wilayah Kalimantan Timur. Ketika itu, Andang berkarier sebagai geologist operasi di kawasan pengeboran minyak PT Vico Indonesia.

"Sejak lulus kuliah tahun 1984, saya sudah blusukan ke daerah Samarinda, Bontang, Balikpapan, Sepaku, Tenggarong, dan Panajam Paser Utara serta Kutai Kartanegara," ujar peneliti berusia 59 tahun itu dalam wawancara khusus dengan Alinea.id, belum lama ini. 

Andang juga familiar dengan kawasan Panajam Paser Utara yang belakangan diputuskan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon ibu kota negara (IKN) yang baru. Ia pernah meriset struktur geologi di kawasan tersebut. 

"Saya bahkan pernah menyusuri wilayah itu (Penajam Paser Utara) dengan berjalan kaki selama berhari-hari untuk melakukan pemetaan geologi," kata anggota Dewan Pengawas Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut. 

Memori Andang mengenai seluk-beluk geologi wilayah Panajam Paser Utara pun masih terjaga secara rapi. Berbasis pengalaman dan data riset yang ia miliki, Andang belakangan rajin menyuarakan kegelisahannya soal rencana pemerintah membangun IKN di kawasan tersebut.