Ayo Kursus, program anyar Kemendikbudristek untuk pengangguran

Kemendikbudristek berharap program Ayo Kursus dapat membantu anak-anak yang membutuhkan pekerjaan.

Siswa SMK mengikuti praktikum. Foto Antara/Budi Candra Setya

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemendubudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kursus Dan Pelatihan meluncurkan program Ayo Kursus.

Program ini diintegrasikan dengan Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang tengah berjalan di 2021.

Melaui program ini, Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek Dr. Wartanto berharap para pihak bidang pendidikan bisa mendorong lulusan dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi yang sudah lulus namun masih membutuhkan keterampilan bekerja dan berwirausaha.

“Peluncuran program ini untuk merespons banyanya anak-anak kita yang sudah lulus dari SMK, SMA maupun perguruan tinggi yang belum memiliki pekerjaan. Kita membuka peluang untuk mereka menambahkan keterampilan agar bisa bekerja dan berwirausaha sehingga kita membuat sebuah aplikasi khusus bernama Ayo Kursus,” ujarnya dalam peluncuran program tersebut yang disirakan secara virtual, Rabu (22/9).

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan penataan terhadap beberapa orang yang layak diberikan dukungan dan akan dimasukkan ke lembaga-lembaga kursus terdekat. Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran terutama pada anak-anak usia dibawah 25 tahun.