Bahaya lupa corona di destinasi wisata

Jika tidak diawasi dengan ketat, lokasi-lokasi wisata potensial menjadi klaster penularan Covid-19.

Ilustrasi protokol kesehatan di tempat wisata. Alinea.id/Oky Diaz

Bersama sobatnya, Eman, Muhammad Herudin bergegas melangkah ke arah Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (8/11) petang sekitar pukul 17.00 WIB. Belum sampai gerbang museum, kedua pemuda asal Lampung itu diadang petugas.  

"Batasnya sampai jam 5. Jadi, setelah jam 5, kawasan Kota Tua harus steril dari pengunjung," ujar Fathudin, salah satu anggota Satgas Covid-19 yang disiagakan di kawasan itu

Ogah langsung pulang setelah menempuh perjalanan jauh, Herudin dan Eman memilih pelesiran di sekitar kawasan museum. "Lagi pula udah telanjur dateng. Jadi, ya cari-cari tempat sekitaran sini aja," ucap Herudin kepada Alinea.id.

Keduanya mengaku tak tahu jam berkunjung di kawasan Kota Tua dibatasi. Yang mereka tahu Kota Tua sudah kembali dibuka untuk pengunjung. "Ya, saya sih melihatnya pemerintah sudah enggak terlalu ngetatin pandemi," ujar Herudin. 

Meskipun kawasan museum sudah steril, hingga menjelang malam pengunjung masih memadati jalanan di sekitar kawasan Kota Tua. Sebagian terlihat berkerumun di lapak pedagang dan minuman yang berjejer di sisi timur Kali Besar, Kota Tua.