Bamsoet: Rakyat dipaksa menerima keberadaan coronavirus

Hingga 19 Juni 2020, masih terjadi peningkatan pasien positif Covid-19 di Indonesia dengan kenaikan 1.041 kasus baru.

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat diwawancara wartawan.Foto Antara/dokumentasi

Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diberlakukan di berbagai daerah di Tanah Air, membuat sejumlah aktivitas berlangsung dengan berbagai penyesuaian. Mulai dari jaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan.

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, pelonggaran PSBB dan diterapkannya skema kenormalan baru atau new normal di tengah aktivitas masyarakat saat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, merupakan sebuah pemaksaan keadaan.

"Sudah lebih tiga bulan Indonesia bergelut dengan Covid-19, kurva masih terus menunjukan aktivitas. Makin luas sektor masyarakat yang terkena dampak. Masyarakat dipaksa untuk menerima keadaan virus sebagai kenyataan," katanya dalam sambutan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (20/6).

Penerapan new normal seiring dengan dilonggarkannya PSBB sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang mengatakan, agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan coronavirus.

Pasalnya, dengan diterapkannya PSBB sejak ditemukannya kasus pertama pasien positif Covid-19 di Indonesia pada Maret, telah mengganggu perekonomian masyarakat dan membuat sejumlah sektor usaha kehilangan pendapatan.