Bansos harapan, bansos salah sasaran

Simpang siur data di lapangan kerap terjadi saat penyaluran bantuan sosial.

Ilustrasi bansos. Alinea.id/Haditama.

Suryono, warga RT05/RW12 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, harus gigit jari tak kebagian bantuan sosial (bansos) berupa sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemprov DKI Jakarta. Ia sendiri sedang mengalami kondisi ekonomi yang tak menentu.

Sejak 29 Februari 2020, ia diberhentikan sementara dari pekerjaannya sebagai sopir pribadi, akibat semakin meluasnya penularan SARS-CoV-2 penyebab Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Bosnya tak memberikan uang saku sebagai pengganti honor bulanan. Ia kini menghidupi istri dan tiga orang anaknya dari sisa uang tabungan.

Suryono yang juga tinggal satu atap dengan kakak ipar dan ibu mertuanya itu mengatakan, terdapat pula empat kepala keluarga di lingkungannya yang tak mendapatkan bansos sembako.

“Waktu itu, bersama pengurus RT05, saya ikut bantu bagikan 49 paket sembako untuk warga sesuai data dari Kementerin Sosial,” kata Suryono saat berbincang dengan reporter Alinea.id di kediamannya, bilangan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (29/4).