Bentrok TNI-Polri jangan jadi budaya

DPR: Sayangkan terjadinya bentrok TNI-Polri disaat wabah coronavirus.

Personel gabungan dari Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri, melintas saat berpatroli mensosialisasikan antisipasi pandemi Covid-19 di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (31/3). Foto Antara/Rahmad/wsj.

Bentrokan terjadi antara TNI dan Polri di daerah Kosanaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4). Akibatnya, tiga anggota Polri dikonfirmasi tewas dalam bentrokan.

Anggota Komisi I DPR, Willy Aditya menyayangkan, atas bentrokan dua kekuatan keamanan dan pertahan yang terjadi. Apalagi, di tengah situasi ancaman Covid-19, semestinya, semua elemen masyarakat bangsa wajib memiliki satu semangat kesatuan bangsa.

"Tentu saya sangat menyayangkan kejadian semacam ini. Karena kejadian semacam ini bukan yang pertama kali terjadi. Terlebih, saat wabah coronavirus masih terus mengancam kita," kata Willy lewat keterangan tertulisnya, Minggu (12/4) malam.

Menurut Willy, bentrokan yang terjadi antara jajaran TNI dan Polri seperti budaya saja, sudah berulang-ulang. Oleh karenanya, kata dia, kedua intitusi harus benar-benar serius memerhatikan segala pangkal masalahnya.

Willy mengaku, tidak mengerti sebenarnya ada masalah apa antara TNI dan Polri sehingga kerap kali bertentangan. Namun yang jelas, bagi dia masalah ini tidaklah sepele. Buktinya, dalam konteks bentrokan di Papua telah memakan korban jiwa, begitu pun, pada beberapa insiden sebelumnya yang pernah ada.