Bina Marga: Kondisi jalan Pantura Jateng paling rusak karena banjir

Bina Marga telah menganggarkan perbaikan mencapai Rp543 miliar untuk jalur Pantura Jawa.

Ilustrasi jalan rusak. Foto: unsplash.com

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengungkapkan, kondisi jalan di pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) merupakan jalan yang paling rendah persentase kemantapannya dibandingkan Pantura Banten, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Timur (Jatim). Kondisi itu merupakan hasil pengecekan kesiapan jalan untuk melayani mudik Lebaran 2023.

"Kemantapan Pantura Jateng tercatat mengalami drop di tahun ini menjadi 89% dibandingkan dari kondisi terbaiknya 97%," tutur Hedy dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (12/4).

Ia merincikan, untuk kemantapan jalan di Pantura Banten saat ini tercatat 96,91%. Angka itu turun dibandingkan kemantapan terbaik di 2019 yang mencapai 98,99%. 

Kemudian, Pantura Jabar kemantapannya tercatat 99,4% dan Pantura Jatim konsisten meningkat di 97,66%.

Menurut Hedy, penyebab utama kerusakan di jalur Pantura Jateng hingga menyebabkan penurunan kemantapan di jalur tersebut adalah banjir. Saat ini, diakuinya, yang menjadi fokus utama Bina Marga adalah daerah Plelen, Batang, Jateng yang sering mengalami banjir bersifat lokal.