BMKG: Ada potensi tsunami di DIY, pelatihan mitigasi bencana harus intensif

Potensi tsunami di DIY dipicu aktivitas Sesar Opak dan megathrust di Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

BMKG mendorong dilakukan pelatihan mitigasi secara intensif mengingat ada potensi tsunami di DIY akibat Sesar Opak dan megathrust. Unsplash

Keberadaan sumber gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sesar Opak, di selatan Jawa masih terus aktif. Sesak Opak ini salah satunya menyebabkan gempa magnitudo 6,6 di Bantul, 30 Juni 2023. Selain itu, sumber gempa subduksi lempeng (megathrust) dengan magnitudo tertarget M8,7 di selatan Jawa juga masih aktif.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menegaskan, keduanya tak cuma bisa menimbulkan gempa, tetapi potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai selatan Jawa. 

"Karena itu, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah DIY harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan," kata Dwikorita usai pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Sleman, baru-baru ini.

Sesar Opak, jelas dia, merupakan sumber gempa yang jalurnya di daratan. Sesar ini aktif dan belum berhenti beraktivitas. Sementara itu, sumber megathrust berada di Samudra Hindia selatan Yogyakarta. 

Dwikorita memaparkan, Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah DIY, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 km.