Soal 3% TNI terpapar radikalisme, BNPT: Tanya pada yang beri statement

BNPT tidak memiliki data terkait paparan radikalisme yang dimaksud Ryamizard. Ia mengaku hanya mendapatkan informasi saja.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi (kiri) menyerahkan surat keputusan kepada narapidana terorisme Umar Patek (tengah) dan istrinya Gina Gutierez atau Ruqayyah binti Husein Luceno. Antara Foto

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, mengaku tak tahu soal 3% anggota TNI terpapar radikalisme, seperti yang pernah disampaikan bekas Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. 

Ketika Ryamizard memberikan pernyataan demikian, Suhardi menuturkan, bekas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto, sempat menghubunginya untuk mengetahui kebenaran tersebut. Namun, dia menegaskan BNPT tak punya data seperti yang disampaikan Ryamizard.

“Saya ditanya Pak Wiranto. Saya bilang, saya tidak punya data itu,” kata Suhardi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).

Menurut Suhardi, BNPT tidak memiliki data terkait paparan radikalisme yang dimaksud Ryamizard. Ia mengaku hanya mendapatkan informasi saja. Hal serupa juga disampaikan Suhardi untuk ASN dan perguruan tinggi yang terpapar radikalisme.

"Tanya kepada yang memberikan statement. Itu bukan saya lho. Teman-teman boleh tanya ke instansi-instansi itu," ujar dia.