BPBD Jateng antisipasi dampak kemarau di 35 daerah

Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran khusus dari APBD dan menyiapkan 1.100 tangki air bersih.

Gedung BPBD Jawa Tengah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan daerah rawan bencana kekeringan pada musim kemarau. Antisipasi, dampak kemarau untuk daerah rawan kekeringan terus dilakukan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, terdapat 35 kabupaten/kota di Jateng yang masuk daerah rawan kekeringan. Untuk menanggulangi kemarau, pihaknya telah berkoordinasi dengan 35 kabupaten/kota tersebut untuk menghadapi dampak kemarau tahun ini. 

Dia mengungkapkan, Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran khusus dari APBD dan menyiapkan 1.100 tangki air bersih guna mengantisipasi dampaknya.

Menurut dia, saat ini ada lima kabupaten yang mengajukan bantuan air bersih, di antaranya Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Kendal. Untuk menyalurkan air bersih kepada daerah rawan kekeringan, BPBD bekerja sama dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).

"Kami akan terus memantau sebaran daerah rawan kekeringan di Jateng. Sehingga, suplai air bersih dapat tepat sasaran," tegas Sarwa Pramana, Kamis (2/6).