sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPBD Jateng antisipasi dampak kemarau di 35 daerah

Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran khusus dari APBD dan menyiapkan 1.100 tangki air bersih.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Selasa, 28 Jul 2020 12:16 WIB
BPBD Jateng antisipasi dampak kemarau di 35 daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan daerah rawan bencana kekeringan pada musim kemarau. Antisipasi, dampak kemarau untuk daerah rawan kekeringan terus dilakukan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, terdapat 35 kabupaten/kota di Jateng yang masuk daerah rawan kekeringan. Untuk menanggulangi kemarau, pihaknya telah berkoordinasi dengan 35 kabupaten/kota tersebut untuk menghadapi dampak kemarau tahun ini. 

Dia mengungkapkan, Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran khusus dari APBD dan menyiapkan 1.100 tangki air bersih guna mengantisipasi dampaknya.

Menurut dia, saat ini ada lima kabupaten yang mengajukan bantuan air bersih, di antaranya Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Kendal. Untuk menyalurkan air bersih kepada daerah rawan kekeringan, BPBD bekerja sama dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).

"Kami akan terus memantau sebaran daerah rawan kekeringan di Jateng. Sehingga, suplai air bersih dapat tepat sasaran," tegas Sarwa Pramana, Kamis (2/6).

BPBD Jateng, kata dia, juga telah mengeluarkan surat atau rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada kabupaten/kota di Jateng. 

Dalam surat tersebut, pemerintah kabupaten/kota di Jateng diminta mewaspadai kebakaran dan kekeringan yang kerap terjadi selama musim kemarau. Melalui surat itu pula, BPBD Jateng meminta, pemerintah kabupaten/kota membuka posko dan menyediakan air bersih.

Imbauan BPBD Jateng, membuat Pemkab Banyumas lebih siap dan waspada menghadapi dampak musim kemarau. Melalui Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum telah menyiapkan 33 embung kecil.

Sponsored

"Satu embung bisa mengaliri 5 hektare-6 hektare sawah. Petani bisa memanfaatkan (embung tersebut) untuk menjaga sawahnya agar tetap produktif," ujar Kepala Dinas Pertanian Banyumas, Widarso.

Selain kekeringan, BPBD Jateng juga meningkatkan kewaspadaan potensi kebakaran hutan dan gunung selama musim kemarau. Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola bukit dan hutan supaya mewaspadai adanya pendaki. 

Mengingat kebakaran gunung kerap disebabkan oleh kelalaian pendaki gunung, saat menyalakan api unggun dan pembukaan lahan dengan membakar ilalang.

Berita Lainnya
×
tekid