BPK temukan ketidakefektifan peningkatan produksi holtikultura

Target produksi cabai dan bawang yang ditetapkan dalam rencana strategi (Renstra) Ditjen Hortikultura belum didukung data dan informasi val

Petani menjemur bawang merah usai dipanen di sentral penghasil bawang merah Desa Sambirejo, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (18/9)./AntaraFoto

Badan Pengawas Keuangan (BPK) merilis adanya ketidakefektifan peningkatan produksi dan nilai tambah produk hortikultura dan penurunan impor produk hortikultura pada 2014-semester I-2017 di Kementerian Pertanian (Kementan)

Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara dalam laporan tertulisnya menyebut, target produksi cabai dan bawang yang ditetapkan dalam rencana strategi (Renstra) Ditjen Hortikultura belum didukung data dan informasi valid. 

"Akibatnya, target perencanaan secara nasional berpotensi tidak dapat tercapai, pelaksanan kegiatan berpotensi tidak tercapai, pelaksanaan kegiatan berpotensi tidak terarah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai," ujar Moermahadi melalui laporan tertulisnya, Selasa (2/10). 

Pada akhirnya, hal itu mengakar pada permasalahan nasional terkait dengan komoditas cabai, bawang, dan buah berpotensi tidak dapat diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditjen Hortikultura. 

Kebijakan manajemen pola tanam yang disusun oleh Direktorat Jenderal Hortikultura untuk menjaga kestabilan produksi belum berhasil dan belum dapat diterapkan di daerah. "Akibatnya, terdapat potensi ketidakstabilan harga karena ketidakstabilan produksi," jelas Moermahadi.