BPN: Keterangan saksi hanya sampel, banyak kecurangan tak ketahuan

"Bisa dipastikan banyak kecurangan yang kebetulan tidak ketahuan."

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (tengah) memimpin sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (14/6). Sidang PHPU Pilpres 2019 itu akan dilanjutkan pada Selasa (18/6)./ Antara Foto

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, menyatakan keterangan saksi yang dihadirkan tim kuasa hukum Prabowo-Sandiaga Uno hanya mengungkap sebagian kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019. Untuk mengungkap lebih banyak kecurangan, diperlukan lebih banyak saksi dalam persidangan. 

"Harusnya majelis hakim bijaksana. Mengambil ini sebagai sampling," kata Riza kepada jurnalis Alinea.id di Gedung MK,  Kamis (20/06)

Ketua DPP Partai Gerindra ini menilai, 13 orang saksi dan dua ahli yang dihadirkan pihaknya telah berhasil menggambarkan beragam bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019. Menurutnya, sejumlah kecurangan yang diungkap para saksi hanyalah contoh dari berbagai kecurangan yang terjadi. 

Dia meyakini masih banyak kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2019. Hanya saja, kecurangan-kecurangan tersebut belum dapat terungkap.

"Sekalipun baru ada sedikit, tetapi kan itu ketahuan bahwa ada upaya. Pertanyaannya itukan yang ketahuan, ada tidak yang tidak ketahuan. Ya bisa dipastikan banyak kecurangan yang kebetulan tidak ketahuan," ucapnya.