BPPTKG: Probabilitas erupsi eksplosif Gunung Merapi rendah

Guguran lava dan awan panas pada sektor selatan sampai ke arah barat daya.

Penampakan Gunung Merapi dari PGM Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (5/1/2021). Twitter/@BPPTKG

Erupsi efusif Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih terus berlangsung. Erupsi terjadi sejak 4 Januari 2021.

Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyatakan, kali berbeda dengan erupsi-erupsi efusif sebelumnya. 

"bahwa erupsi saat ini pusatnya pada dua lokasi berupa kubah barat daya dan kubah lava tengah kawah. Kemudian, volume kubah barat daya 1,83 juta m3 dengan pertumbuhan 13.000 m3/hari, sedangkan kubah yang di tengah sebesar 2,81 juta m3 dengan pertumbuhan 18.000 m3/hari," katanya dalam Siaran Informasi BPPTKG, Jumat (13/8).

Sebanyak 373 awan panas yang terjadi hingga saat ini, baik dari arah tenggara ke barat daya. Awan panas terbesar yang terjadi di arah barat daya yakni di Sungai Boyong pada 27 2021 Januari. 

Sementara, awan panas terbesar di arah tenggara yakni di Sungai Gendol sejauh 3km pada 25 Juni. Hanik mengatakan, dalam periode 15 April–6 Agustus 2021, telah terjadi aktivitas vulkanik yang mengalami deformasi puncak mencapai sekitar 14cm/hari, dan seismitas internal yang mencapai 500kali/hari. "Data pemantauan ini mencerminkan adanya tambahan suplai magma dari dalam," ungkapnya.