Budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia

Tribaskoro meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat adiknya.

Budayawan Radhar Panca Dahana menunjukkan buku "Kebudayaan Dalam Politik" karyanya saat diskusi bedah buku di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3). Buku tersebut berisi pandangan serta kritik budawan Radhar Panca Dahana terhadap situasi politik Indonesia serta memaknainya dalam kerangka kebudayaan dan spiritual. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Asf/1nz/5.

Budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada, Kamis (22/4) malam di RSCM, Jakarta. Radhar Panca wafat di usianya ke-56.

Kabar tersebut, disampaikan oleh kakaknya, Radhar Tribaskoro, dalam unggahan akun Facebook pribadinya. "Telah berpulang malam ini pukul 20.00 WIB, adik saya tercinta Radhar Panca Dahana, di UGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusmo (RSCM)," tulis Radhar Tribaskoro.

Tribaskoro meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat oleh adiknya, dan berharap doa untuk Radhar Panca agar diberi tempat terbaik di sisi Tuhan. "Mohon maaf atas semua kesalahan dan dosanya. Mohon doa agar ia mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aaminn YRA." ungkapnya.

Dilansir dari Wikipedia, Radhar Panca Dahana lahir di Jakarta, 26 Maret 1965. Namanya dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk esei sastra, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar Indonesia. 

Selain itu, Radhar juga aktif menjadi pembicara dalam diskusi, seminar, maupun talkshow di televisi. Dia  menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia 1993 dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis 2001.