Bukan kali pertama Komnas HAM minta keterangan pimpinan KPK

Komnas HAM sebelumnya sempat meminta keterangan pimpinan KPK dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Kantor Komnas HAM di DKI Jakarta. Google Maps/Indra Wahyudi

Permintaan keterangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bukan pertama kali dalam aduan tes wawasan kebangsaan (TWK). Komisioner Komnas HAM, M. Choirul Anam, mengatakan, pihaknya sebelumnya pernah meminta keterangan dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

"Kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan kami juga pernah meminta keterangan kepada pimpinan KPK," ucapnya, Rabu (9/6).

Saat itu, Anam menerangkan, Komnas HAM mendapatkan banyak hal terkait peristiwa yang menimpa Novel. Dia memastikan dapat keterangan dari pimpinan KPK karena termasuk bagian dari tim yang menangani pengaduannya.

"Kami mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan banyak hal keterangan soal peristiwa tersebut dari pimpinan KPK dalam rangka memang permintaan keterangan. Dan saya yang ada di dalam situ," tuturnya.

Komnas HAM diketahui melayangkan surat panggilan kedua untuk pimpinan dan sekretaris jenderal KPK. Firli Bahuri dan kawan-kawan diharapkan hadir kembali pada Selasa (15/6) untuk memberikan keterangan dan klarifikasi tentang TWK alih status pegawai jadi aparatur sipil negara (ASN).