Cegah radikalisme, napiter dipindahkan ke lapas high risk

Sebelum kerusuhan di Mako Brimob terjadi, para napiter telah direncanakan untuk dipindahkan lapas lain.

Selama di dalam lapas para napiter berusaha mempengaruhi napi umum untuk bergabung dengan kelompoknya./ Antara Foto

Narapidana teroris (Napiter) telah dipindahkan dari Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, ke tiga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Napiter ditempatkan di Lapas Pasir, Lapas Batu, dan Lapas Besi, lapas tersebut merupakan lapas high risk. 

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto menjelaskan, sebelum kerusuhan Selasa (8/5) sebenarnya para napiter direncanakan untuk dipindahkan dari Mako Brimob. Pemindahan napiter juga sudah masuk daftar dan tinggal menunggu waktu. 

Plus, mempertimbangkan hasil assesment risiko dan kebutuhan. Apakah harus ditempatkan di Lapas highrisk dan siapa saja yang bisa ditempatkan di lapas lain.  

Lewat prosedur tersebut, diharapkan tidak salah untuk menempatkan napi. Sehingga proses deradikalisasi berjalan baik. Namun sebelum pelaksanaan pemindahan sudah terjadi kerusuhan di Mako Brimob

Data Direktorat Binapilatkerpro mencatat ada 270 orang napiter. Mereka dikurung di 108 lapas dan berada di satu rutan. Sebelum ada lapas high risk, napiter ditempatkan di lapas umum bersama napi kasus lain.