Cerita kelam dari ‘kampung narkoba’ dan stigma yang melekat

Kisah pemberantasan narkoba di "kampung narkoba" Jakarta seolah tak pernah berakhir.

Ilustrasi narkotika. Alinea.id/Firgie Saputra

Sekelompok remaja yang mayoritas berkaus hitam asyik nongkrong di rel kereta api yang melintas Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketika senja mulai menyapa, Selasa (6/12). Tak jauh dari lokasi itu, anak-anak bermain sepak bola di lahan sempit di antara rel kereta. Sejumlah sepeda motor lalu-lalang di perlintasan sebidang. Di pinggir rel kereta, rumah-rumah semipermanen berdiri.

Kampung Bahari, yang merupakan kawasan padat penduduk, letaknya tak jauh dari terminal dan stasiun Tanjung Priok. Kampung itu memiliki lima jalan, yakni Jalan Bahari I hingga V. Jalan-jalan kecil membelah lima jalan tersebut.

Jalan utama hanya bisa dilewati satu mobil. Sedangkan jalan-jalan kecil, cuma dapat dilintasi sepeda motor. Warganya ada yang membuka usaha warung dan beraktivitas di pasar.

Sekilas Kampung Bahari dan Ambon