Covid-19: Riset versus kepercayaan masyarakat

Beberapa orang percaya, sinar matahari mampu menangkal terinfeksi SARS-CoV-2.

Ilustrasi mitos dan fakta soal Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz.

Sejak kasus penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) semakin masif, Yos Asep Sumardi rajin berjemur di bawah terik sinar matahari pagi. Setiap pukul 10.00 WIB, pria berusia 62 tahun itu berdiri di depan rumahnya yang terpapar sinar matahari.

Warga Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut percaya, paparan sinar matahari pagi bisa menangkal penularan virus mematikan yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

“Kalau berjemur, saya percaya bisa menghilangkan bakteri. Termasuk virus corona,” kata dia saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Kamis (23/4).

Bukan hanya Yos. Kegiatan berjemur di pagi hari—terutama mereka yang berusia lanjut—lumrah ditemui di beberapa daerah, sejak pandemi merebak.

Yos pun percaya, meminum air jahe dan jenis rempah-rempah lainnya, bisa memberikan khasiat bagi tubuh. Begitu pula dengan jus jeruk. Namun, ia masih mempertanyakan manfaatnya untuk menangkal coronavirus.